Ekolokasi adalah suatu sonar biologi yang digunakan oleh beberapa spesies hewan. Ekolokasi
atau juga deisebut dengan istilah biosonar. Dengan kemampuan ekolokasi,
beberapa jenis hewan mampu mengindentifikasi obyek tanpa harus melihatnya
secara langsung. Lho kok bisa? Bagaimana proses ekolokasi?
Binatang
yang mempunyai
kemampuan eekolokasi mengeluarkan bunyi atau getaran yang kemudian
dapat mengetahui obyek obyek yang ada disekitarnya dengan mendengarkan atau
merasakan pantulan dari suara atau getaran yang ia keluarkan tadi. Hanya dengan mendengarkan pantulan bunyi tersebut hewan dapat
mengidentifikasi secara detail benda benda disekitarnya meskipun ia tidak
melihatnya. Jadi hewan memanfaatkan kemampuan ekolokasi untuk navigasi atau
berburu.
Ikan Paus |
Namun suara yang dikeluarkan oleh hewan tersebut tidak dapat
didengarkan oleh manusia. Karena umumnya suara yang dikeluarkan untuk ekolokasi
merupakan frekuensi ultrasonik yaitu gelombang suara dengan frekuensi sangat
tinggi berkisar antara 11khz sampai dengan 212 khz.
Jika saya bertanya, hewan apa yang memiliki kemampuan ekolokasi?
Sebagian besar dari anda pasti sudah tau dan akan menjawab kelelawar.memang
benar kelelawar memiliki kemampuan ekolokasi, namun bukan hanya kelelawar lho
yang memiliki kemampuan ekolokasi. Beberapa jenis burung dan celurut juga
memiliki kemampuan itu. Tahukah anda ikan paus dan ikan Lumban Lumban juga
memiliki kemampuan ekolokasi?
Beberapa
jenis binatang memiliki kemampuan ekolokasi, termasuk beberapa mamalia, beberapa jenis burung, seperti kelelawar, ikan paus, lumba-lumba, juga celurut. Kelelawar menggunakan ekolokasi sebagai navigasi saat mencari makan dan
terbang di malam hari. Sedangkan ikan paus dan ikan Lumban Lumban menggunakan
kemampuan ekolokasi bukan hanya untuk berburu dan sebagai navigasi berenang di
malam hari, namun juga untuk berburu di laut yang dalam dan gelap.
baca juga:
Istilah ekolokasi pertama kali dicetuskan
oleh Donal Griffin. Beliau bekerja bersama dengan Robert Galambos yang telah menemukan kemampuan ekolokasi pada kelelawar
tahun 1938.[1] namun
jauh sebelum itu, yakni pada abad ke
delapan belas, ilmuwan dari Italian bernama Lazzaro
Spallanzani telah menyimpulkan bahwa kelelawar melakukan
navigasi tidak menggunakan mata atau dengan
penglihatanya, namun dengan dengan
pendengaran.[2] beliau berhasil
menemukan hal tersebut dengan melakukan serangkaian percobaan. Pada saat itu, belum diketahui jika ikan paus juga memiliki kemampuan ekolokasi.
Ikan paus memiliki kemampuan ekolokasi baru
dijelaskan dua dekade setelah itu , yakni oleh Schevill dan McBride.[3]
referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekolokasi
- ^ Yoon, Carol Kaesuk. [http://www.nytimes.com/2003/11/14/nyregion/donald-r-griffin-88-dies-istening in the dark. Yale Univ. Press, New York.
- ^ S. Dijkgraaf (1949). Spallanzani und die Fledermäuse. Experientia 5:90-92.
- ^ Schevill, W.E. and McBride, A.F. 1956. Evidence for echolocation by cetaceans. Deep Sea Research 3:153-154.
0 Response to "Apa Itu Ekolokasi?"
Post a Comment