Ikan hampala atau juga di kenal dengan
nama ikan palung merupakan salah satu ikan predator air tawar yang ada di
Indonesia. Di Indonesia, ikan hampala lebih di kenal sebagai ikan target
memancing dari pada ikan konsumsi.
Sekilas, bentuk ikan hampala mirip dengan ikan wader
dan ikan hampala masih berkerabat dengan ikan mas. Jadi banyak yang kaget
ketika mengetahui ikan Kampala adalah ikan predator yang ganas, termasuk saya. Di
mana ikan mas dan ikan wader merupakan ikan yang kalem, menurut saya.
Bukan hanya sekedar
ikan predator air tawar, ikan hampala tidak boleh diremehkan kekuatanya. Ikan hampala
merupakan perenang kuat dan cepat. Jadi jangan kaget ketika mancing ikan
hampala khususnya menggunakan teknik casting, tiba tiba lure anda di hantam
ikan ini dan dalam sekejap senar putus.
Senar putus, treeble
jadi patah atau lurus bukan menjadi hal aneh bagi caster hampala. Bahkan tidak
jarang lure ikut patah atau hancur karena cengkeraman mulut ikan babon hampala.
Maka tidak heran banyak yang nge-fans sama predator air tawar ini, termasuk saya
sendiri. Jadi bawa lure lebih dari satu ketika anda berburu ikan ini.
Ikan hampala menyukai
sungai berarus deras, tetapi bukan berarti ikan hampala tidak suka berada di
lubuk sungai. Hanya saja, ikan hampala sangat susah untuk di pancing di daerah
sungai yang dalam dan arus yang tidak deras. Ikan ini juga lebih menyukai sungai
berbatu atau berpasir dari pada sungai memiliki dasar lumpur.
Ikan hampala memiliki
tubuh yang pipih memanjang seperti ikan derbang. Ciri khas ikan hampala adalah
tompel atau terdapat motif bulat berwarna hitam di badanya. Tubuhnya yang
panjang dan mirip torpedo ini membantunya berenang cepat dalam arus sungai yang
deras. Biasanya, ikan ini bersembunyi di balik batu atau lubuk sungai menanti
ikan ikan kecil yang berenang atau terbawa arus sungai.
Selain memangsa ikan
ikan kecil atau anak ikan, ikan yang memiliki nama ilmiah Hampala macrolepidota juga
memakan udang dan serangga. Bahkan katak juga akan dimangsa ketika ikan ini
kelaparan.
Ikan hampala memang
ikan predator, tetapi berbeda dengan ikan red devil yang dapat berkembang
dengan pesat dan menguasai perairan. Ikan ini sudah jarang di temui, walau
sungai di Jogja dan di Jawa tengah umumnya masih terdapat ikan hampala. Tetapi populasi
ikan hampala terus menurun.
Maka dari itu disarankan
untuk tidak memburu ikan hampala secara berlebihan.
0 Response to "Ikan Hampala sang Predator Air Tawar"
Post a Comment