Pengalaman Pertama Bermalam di Pantai Gesing I



Kali ini KailBayu akan berbagi cerita pengalaman dua orang pemancing yang baru pertama kali memancing malam hari di pantai Gesing Gunung Kidul.

Cerita mancing yang sedikit horor, lucu, menegangkan sekaligus menyenangkan yang membuat kami ingin kembali memancing di pantai Gesing.

Entah kapan tepatnya cerita ini terjadi, kami sudah lupa. Namun kala itu dimulai dari obrolan dua orang pemancing dari ujung barang Jogja yang penasaran dengan tarikan ikan kampur.

Sudah beberapa hari banyak foto ikan kampur di upload di grup mancing facebook, dengan keterangan spot mancing di Gunung Kidul. Kami pun penasaran, karena ikan kampur yang mereka dapat berukuran besar, rata rata memiliki bobot tak kurang dari tujuh kilogram. Ukuran yang cukup besar bagi kami pemancing pasiran.

Kami pun akhirnya memutuskan untuk memancing malam hari di pantai Gesing, salah satu pantai yang cukup terkenal bagi wisatawan, maupun para pemancing di Gunung Kidul.

pantai gesing, mancing, kemah, kemping, foto, trip mancing
sebagian barang bawaan 
Karena pantai tersebut cukup jauh, kami tidak ingin waktu kami terbuang Cuma Cuma karena persiapan kurang. Akhirnya kami bagi tugas untuk membuat alat bantu seperti jangkar dan membawa barang barang yang harus dibawa.

Mulai dari tali jangkar, perbekalan, senter, air minum hingga alat pancing yang kita punya yang sekiranya dibutuhkan di sana kami bawa semua.

Hari yang ditentukan pun tiba, rencana kami akan memancing di malam hari, namun harus sampai di pantai gesing sebelum matahari terbenam. Hal tersebut bertujuan untuk survey spot memancing, karena cukup sulit dan berbahaya untuk memancing di malam hari jika tidak memahami medan.

Saking semangatnya, kami setelah sholat subuh langsung menuju muara sungai serang di pantai Glagah Indah. Apalagi kalu bukan untuk mencari umpan.

Kal itu kami mencari ikan belanak, namun hanya berhasil mendapat due ekor ikan belanak dan ikan yang berhasil yang kami ikan keting.

Kami pun memutuskan untuk mencari undur undur atau yutuk di pantai Karangwuni, namun kondisi ombak saat itu menyulitkan kami sehingga tidak berhasil mendapatakan yutuk.

tak apalah, pikir kami. Karena tekat kami sudah bulat dan dimabuk rasa penasaran akan tarikan ikan kampur membuat kami tak ingin membuang waktu untuk segera bergegas menuju pantai Gesing.

Pukul sepuluh kami berangkat dari rumah. Menggunakan motor tua, kami berboncengan dengan barang bawaan cukup banyak. Bisa anda bayangkan dua tas berukuran besar, dua set alat pancing karangan, satu buah coolbox 6 liter dan satu ember untuk tempat umpan. tak lupa sebuah jangkar beserta tali tambang sepanjang seratus meter kami bawa.

Oiya, karena bagi kami ikan belanak merupakan umpan yang cukup istimewa, walaupun dua ekor, itupun berukuran kecil. Kami membawa ikan belanak tersebut dengan coolbox, berharap sampai di pantai Gesing ikan tersebut masih dalam keadaan segar.

Ikan keting kami bawa menggunakan ember  yang dilengkapi dengan airator supaya ikan keting masih dalam kondisi hidup sesampainya di pantai Gesing nanti.

Perjalanan menuju pantai Gesing tak akan kami lupakan. Dengan semangat membara, kami menggunakan motor tua berjalan menuju panta Gesing. Kami memilih jalur melewati panta Parangtritis.

Setelah melewati pantai Parangtritis. Rintangan pun mulai menghadang. Motor yang kamu gunakan berungkali berhenti karena tidak kuat saat menanjak. Mungkin karena sudah tua ditambah barang bawaan kami yang cukup banyak.

Tapi ya itu tadi, karena saking semangatnya kami menanggapinya dengan santai, lucu lucuan dan dibawa asyik saja. Walau ditengah perjalan, kondisi motor sempat memaksa kami berhenti untuk memperbaiki motor terlebih dahulu.

Tepat saat adzan dzuhur kami tiba di sebuah masjid. Kami memtuskan untuk sholat dan beristirahat sejenak. Tak lama lagi kami sampai di pantai Gesing.

Setengah jam kemudian kami melanjutkan perjalanan di pantai Gesing. Setengah jam pula waktu yang kami tempuh untuk sampai di pantai Gesing. Total waktu perjalanan yang kami butuhkan kurang lebih tiga jam.

Sesampai di pantai Gesing kami langsung. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . makan. Hehe


Maklum perjalanan yang jauh membuat kami lapar. Tak ingin kekurangan tenaga saat menghajar ikan kampur kami pun memutuskan untuk makan terlebih dahulu.

Bersambung.........

0 Response to "Pengalaman Pertama Bermalam di Pantai Gesing I"

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *